Kamis, 30 Oktober 2014

Tugas Masking

Tugas Masking1 https://drive.google.com/file/d/0B_UwJagfT2PNSTk2TTZCb1k3TmM/view?usp=sharing

Tugas Masking

Tugas Masking2 https://drive.google.com/file/d/0B_UwJagfT2PNaDFXbVlhOGsxMUE/view?usp=sharing

Kamis, 02 Oktober 2014

Adobe Flash

https://drive.google.com/file/d/0B_UwJagfT2PNMTMycjBLdGdKS1U/edit?usp=sharing

Kamis, 10 April 2014

Jumat, 28 Februari 2014

Biografi Superman Is Dead dan Kisah Perjalanan Superman Is Dead

Profil Personil SUPERMAN IS DEAD

1. Bobby Kool (Lead Vocal & Guitar)


I Made Budi Sartika atau yang biasa di panggil "Bobby Kool" lahir di Denpasar Bali tanggal 8 September 1977. Bobby Kool menyukai anjing, dia juga seorang desain grafis, menyelesaikan kuliahnya Sastra Inggris di Universitas Warmadewa Denpasar, Bobby Kool memiliki distro atau brand Electrohell



2. Eka Rock


I Made Eka Arsana atau lebih di kenal dengan nama Eka Rock, lahir di Negara tanggal 8 Februari 1975. Menyelesaikan kuliahnya di Universitas Udayana fakultas Sastra Inggris. Eka Rock tergila gila dengan dunia photography dan dunia IT, terutama dalam programming web. Dialah yang mendesain dan membuat situs resmi SID.



3. Jerinx (Jrx)


I Gde Ary Astina atau biasa dipanggil Jerinx, lahir di Kuta tanggal 10 Februari 1977. Jerinx menyelesaikan kuliahnya di Undiknas Denpasar Fakultas Ekonomi. Jrx adalah pecandu hairwax, juga seorang surfer. Pemilik Twice Bar dan Twice Tattoo Studio ini memiliki brand Rumble.
  • FACEBOOK JERINX
  • TWITTER JERINX 


    Superman Is Dead atau biasa disebut sebagai S.I.D adalah grup punk rock asal Kuta, Bali. Grup ini digawangi oleh Bobby Cool (vokal), Eka Rock (gitar) dan Jerinx (drum).

    Penggunaan nama Superman Is Dead sendiri, memiliki arti tersendiri bagi ketiga personelnya. Yakni mereka percaya bahwa manusia yang sempurna adalah ilusi belaka dan hanya sebuah imajinasi buatan manusia yang tidak akan pernah ada .Dulu nama bandnya bukan Superman Is Dead tetapi Superman Is Silver Gun. Kemudian karena nama Superman Is Silver Gun kurang cocok bergantilah menjadi Superman Is Dead atau SID

    Di awal karir bermusiknya pada 1995, musik S.I.D banyak terpengaruh oleh musik milikGreenday dan NOFX. Namun lama-kelamaan jenis musik S.I.D mulai dipengaruhi oleh musik punk rock, seperti SupersuckersLiving End dan Social Distortion.

    Sebelum digaet oleh Sony Music Indonesia, S.I.D lebih banyak merilis albumnya dalam bentuk indie label. Beberapa album yang pernah diluncurkan secara indie oleh S.I.DCASE 15 (1997), SUPERMAN IS DEAD (1998), BAD BAD BAD (2002). Sedangkan album yang berada di bawah major label Sony, KUTA ROCK CITY (2003), THE HANGOVER DECADE(2004), dan BLACK MARKET LOVE (2006).

    Meski sempat dilanda masalah dengan manajemennya, namun S.I.D mampu bangkit setahun kemudian. Tepatnya pada 2009, S.I.D merilis album terbarunya. Album dengan titelANGELS AND OUTSIDERS! ini menjagokan single Kuat Kita Bersinar.

    LANGKAH FENOMENAL SID 
    • August 2002, Openning Act Hoobastank, Hard Rock Hotel, Kuta, Bali
    • Superman Is Dead “Hot & Freaky People 2003” MTV Trax Magazine January 2003
    • June 2003 Superman Is Dead “MTV Exclusive Artist of the Month” 
    • Double Platinum Sony Music for Kuta Rock City Album
    • 2003, MTV Award “Most Favorite New Artist”
    • 2003, AMI Award “The Best New Artist”
    • 2004, SCTV Music Awards “The Most Famous Album Nominee, Pop Rock Category” for Kuta Rock City Album 
    • 2006, AMI Awards “The Best Rock Album Nominee” for Black Market Love Album
    • 2006, “Superman Is Dead The Best Local Band” The Beat Awards.
    • 20 the best Indonesian Album 2006 for The Black Market Love Album. Rolling Stones Magazine Januari 2007
    • April 2007, SID Opening Act for American Punk Rock Band NOFX at Hard Rock CafĂ©, Kuta, Bali.
    • Soundrenaline Sound of Change 2007 Jimbaran Bali, “Message of Change” Artist Nominee.
    • 17 June 2007, Guest Star Artist “Final Gudang Garam Rock Competition” Jakarta
    • October 2007, Superman Is Dead did an amazing Australian tour, 8 cities, 16 gigs, 33 days.
    • 150 the Best Indonesian Album for Kuta Rock City Album. Rolling Stones Magazine, Special Collectors’ Edition Desember 2007.
    • 50 Hype Things in Indonesian Music Industrial 2008 for Superman Is Dead. 
    • Trax Music & Attitude Magazine Edition Januari 2008.
    • 2008, Openning Act MXPX Jakarta.
    • “SID as a New Icons of Bali”. Yak Magazine Maret, April, May 2008.
    • June 2009. Superman Is Dead American Tour. Played 11 gigs and cities of 'Vans Warped Tour' , and the last 5 gigs and cities were 'From Bali With Rock Tour'

    VIDEOGRAPHY 

    2002 “White Town” Album “Bad Bad Bad” Director by Outsider Film
    2003 “Kuta Rock City” Album ”Kuta Rock City” Director by Rizal Mantovani
    2003 “Punk Hari Ini” Album “Kuta Rock City” Director by Ridwan
    2004 “Muka Tebal” Album ”The Hangover Decade” Director by Outsider Film 
    2004 “Rock ‘N Roll Band” Album “The Hangover Decade” Director by Outsider Film 
    2004 “Disposable Lies” Album “The Hangover Decade” Director by Umum Production 
    2006 “Bukan Pahlawan” Album “Black Market Love ”Director by Eric Est Movie 
    2006 “Black Market Love” Album “Black Market Love” Director by Bob Calabrito
    2007 “Menginjak Neraka” Album “Black Market Love” Director by Eric Est. Movie
    2007 “Lady Rose” Album “Black Market Love ”Director by Eric Est. Movie 
    2007 “Goodbye Whiskey” Album “Black Market Love” Director by Outsider Film 
    2008, Superman Is Dead Rock-A-Bali Australian Tour 2007, Produksi outSIDer Inc, Format DVD, For Promotional Stuff Not for Sale
    2009, " Kuat Kita Bersinar " Album " Angels and The Outsiders" Director by Patrick Effendy 
    2009, " Jika Kami Bersama- Featuring Shaggy Dog " Album " Angels and The Outsiders" Director by Patrick Effendy
    2009," Saint Of My Life" Album " Angels and The Outsiders" ,A footage music video from SID American Tour 2009 

    Some Videos have been uploaded at Youtube.com Please click the URL to check'em out : 
    http://www.supermanisdead.net/nl.php?id=88

    DISCOGRAPHY
    INDIE ALBUM

    Case 15, 1995 , Produksi Independent Intertainment, Format Cassette
    Superman Is Dead,1998, Produksi Rizt Clothing, Format CD & Cassette 
    Bad Bad Bad, 2002, Produksi Rizt Cloth.& Suicide Glam, Format CD (mini album)
    Bad Bad Bad, 2002, Produksi Spills Record, Format Cassette 

    INDIE COMPILATION
    100% Attitude, 1999, Produksi Lunatic Records, Format Cassette
    No Place To Get Fun, 2002, Format Cassette
    New Generation Calling, 2003, Produksi Spills Record, Format Cassette
    Video Kami “A Rock Society” 2006, Video Clip “Menginjak Neraka”, Produksi A Mild Live Production, Trend Setter Magz & The Blado Ent. Format VCD (Not For Sale)


    MAJOR COMPILATION
    Fantastic Bands, April 2005, Produksi Sony Music, Format CD & Cassette
    Class Rock “Today’s Sensation”, Produksi Sony Music October 2004, Format CD & Cassette
    A Mild Live Soundrenaline 2004, Produksi Sony Music & A Mild Live, November 2004, Format CD & Cassette
    Planet Rock, Produksi Sony Music, August 2005, Format CD & Cassette

    MAJOR ALBUM
    Kuta Rock City, 2003, Produksi Sony Music Indonesia, Format CD & Cassette
    The Hangover Decade, 2004, Produksi Sony Music Indonesia, Format CD & Cassette
    Black Market Love, 2006, Produksi Sony BMG Indonesia, Format CD & Cassette
    Angels and The Outsiders, 2009. Produksi Sony Music Indonesia, format CD & Cassete 

    ORIGINAL SOUND TRACK
    D’ BIJIS, Produksi Sonny Music & Class Movie, January 2007, Format CD & Cassette
    Please visit our detail discography page : http://supermanisdead.net/discography.php


    Berikut biodata para personil Superman Is Dead :
    BIODATA BOBBY KOOL


    I Made Putra Budi Sartika
    Latar belakang
    Alias :Bobby Kool
    Genre :Punk Rock
    Instrumen :Gitar
    Tahun aktif :1995 - present
    Label :Sony Music Indonesia
    :Sony BMG Indonesia
    Artis terkait :Superman Is Dead
    Instrumen :khusus Gitar

    I Made Putra Budi Sartika (lahir di Denpasar, 8 September 1977; umur 34 tahun; nama asli dari Bobby Kool) adalah personil dari grup musik asal Bali, Indonesia, Superman Is Dead. Di grup Superman Is Dead, Bobby memainkan instrumen gitar dan sekaligus sebagai vokalis.
    BIODATA EKA ROCK




    I Made Eka Arsana
    Latar belakang
    Alias :Eka Rock
    Genre :Punk Rock
    Instrumen :Bass
    Tahun aktif :1995 - present
    Label :Sony Music Indonesia
    :Sony BMG Indonesia
    Artis terkait :Superman Is Dead
    Instrumen :khusus Bass

    I Made Eka Arsan a (lahir di Negara, 8 Februari 1975; umur 36 tahun; nama asli dari Eka Rock) adalah personil dari grup musik asal Bali, Indonesia, Superman Is Dead. Di grup Superman Is Dead, Eka Rock memainkan instrumen bass.
    BIODATA JERINX


    I Gede Ari Astina
    Latar belakang
    Alias :Jerinx
    Genre :Punk Rock
    Instrumen :Drum
    Tahun aktif :1995 - present
    Label :Sony Music Indonesia
    :Sony BMG Indonesia
    Artis terkait :Superman Is Dead
    Instrumen :khusus Drums

    I Gede Ari Astina (lahir di Kuta, 10 Februari 1977; umur 34 tahun; nama asli dari Jerinx) adalah personil dari grup musik asal Bali, Indonesia, Superman Is Dead. Di grup Superman Is Dead, Jerinx memainkan instrumen drum dan di grup Devildice sebagai vokalis. 

Di balik nama besarnya, tiga personil SID hidup sederhana. Jauh dari gemerlap musisi dengan jutaan penggemar.

Awal Februari lalu, band yang lahir di Kuta pada tahun 1995 ini masuk Billboard Uncharted urutan ke-14. Dua minggu sebelumnya mereka ada di urutan ke-23. Masuknya, SID dalam Billboard Uncharted ini karena popularitas dan intensitas mereka di jejaring sosial, seperti Facebook, Twitter, MySpace, dan seterusnya.

Di Facebook, merekalah musisi Indonesia dengan penggemar terbanyak: hampir 1,8 juta fans!

Masuk Billboard karena punya hampir 2 juta orang? Wow! SID makin jadi band yang besar dan gemerlap. Begitu pula dengan tiga personilnya, I Made Putra Budi Sartika alias Bobby, I Made Eka Arsana alias Eka, dan I Gede Ari Astina alias Jerinx.

Sebaliknya, mereka terlalu biasa untuk ukuran band dengan penggemar terbesar di negeri ini sekaligus musisi pertama dari Indonesia yang masuk daftar majalah musik bergengsi dunia, Billboard.

  • Tukang Rakit

Bobby tinggal di Jl Padma, sekitar Kampus Universitas Ngurah Rai, Denpasar Timur. Rumah kontrakan seluas 2,8 are ini, kata Bobby, hasil main band dan jualan baju.

Hal menarik tentang Bobby adalah hobinya merakit sepeda. Dia mengaku merakit sepeda sejak masih SD. Hobi itu masih dia lakukan hingga saat ini meski sibuk ngeband. Salah satu buktinya sepedanya sekarang yang dia pakai dalam sesi foto. Sepeda ini dia rakit sendiri dari rongsokan seharga Rp 100.000. “Ini buktinya,” kata dia sambil menunjukkan foto rongsokan bodi sepeda di Blackberry-nya.

Rongsokan itu kemudian dia rakit sendiri dengan tambahan perangkat lain, seperti setir, sadel, pedal, dan seterusnya. Total habis sekitar Rp 2 juta. Weleh. Jatuhnya mahal juga, Bli. Hehe..


Selain hobi merakit sepeda, dan tentu saja gowes, Bobby juga suka mendesain. Karena itu dia juga memproduksi pakaian dengan label sendiri, Electrohell. Label ini dia buat bersama Rizal Tanjung, temannya sesama surfer. Sebelum total main musik, Bobby memang surfer. Dia juga membuat desain pakaian surfing sebelum total main musik di SID dan membuat label sendiri.

Bobby juga bercerita SID dulu main dari konser ke konser tanpa bayaran sama sekali. “Dulu diajak main saja sudah senangnya bukan main,” katanya. Honor profesioanl mereka pertama kali adalah ketika tampil di acara Granat, konser ala mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Udayana, Bali.

Waktu itu SID dibayar Rp 400.000. “Pas terima duit itu senangnya bukan main. Waah, bisa juga dapat duit dari tampil,” kata Bobby.

Tapi itu dulu. Sekarang tarif manggung SID antara Rp 30 juta hingga Rp 50 juta. Tapi, tarif ini sangat bisa dinego. Kalau acaranya besar plus banyak sponsor, mereka memang pasang tarif segitu. Kalau acaranya amal, mereka bersedia datang meski hanya dibayar sebotol bir atau setangkai mawar. Hehe..

  • Tukang Oprek

Selama sekitar 16 tahun membangun band, kini personil SID menerima hasilnya. Begitu pula Eka dengan Harley Davidsonnya. Toh, dia mendapatkan itu semua karena sejak kecil sudah terbiasa bekerja keras.

Tiap kali melihat SID tampil, saya merasa Eka berperan seperti joker, tukang bikin suasana jadi lebih kocak. Dia menghidupkan suasana dengan omongan-omongannya, terutama dalam Bahasa Bali.

Namun, pada sesi foto kami di rumah Bobby, kami minta dia berpose sangat serius dengan menghadap layar komputer. Pose ini disesuaikan dengan minatnya, internet dan komputer.

Sejatinya, Eka memang geek. Dia salah satu pelopor penggunaan internet di Bali. Sejak tahun 2000 dia sudah akrab dengan programming dan coding. Maklum, saat itu dia bekerja sebagai desainer www.baliaga.com, media harian online milik NusaBali, koran lokal yang sebelumnya bernama Nusa Tenggara.

Eka awalnya lebih banyak bekerja untuk desain grafis. Namun, karena dia disuruh mengelola website, dia kemudian belajar ngoprek website, belajar tentang program, coding, CMS, dan tetek bengek seputar website. Dalam bahasa pekerja teknologi informasi, pekerjaan semacam ini disebut ngoprek.

Hasilnya, dia makin mahir ngoprek website, mulai dari konsep, desain, sampai coding. Eka pula yang membuat website www.supermanisdead.net. “Sampai sekarang juga masih sering ngerjain pesanan website dari teman-teman,” katanya. Untuk mengerjakan pesanan website itu, Eka punya usaha sendiri di www.disposablelies.com. Eka tak mau menggunakan CMS berbasis open source, seperti WordPress, Joomla, dan semacamnya.

“Kalau pakai open source lebih gampang dibobol orang,” katanya.

Untuk semua keahliannya itu, Eka belajar secara otodidak. Dia satu-satunya personil SID yang lulus kuliah. “Karena merantau. Jadi kasian kalau sudah jauh-jauh ke Denpasar tapi tidak lulus kuliah,” katanya.

Eka lahir dan besar di Negara, Jembrana, sekitar 3 jam perjalanan dari Denpasar ke arah Gilimanuk. Kedua orang tuanya guru. Karena itu, dia mengaku punya tanggung jawab untuk menyelesaikan kuliah.

Dan, dia berusaha keras untuk menyelesaikan kuliah itu. Pada tahun kedua kuliahnya, Eka sudah mandiri. Dia bekerja di dua tempat sekaligus. Pagi di kantor Baliaga. Malamnya di tempat lain. “Aku dulu pekerja keras. Keras sekali,” katanya.

Terbiasa bekerja keras sejak kuliah itu membuat Eka juga terbiasa dengan SID yang memulai karir dari dunia indie.

  • Tukang Ojek

Selama mengenal SID dari media atau cerita teman, Jerinx jadi sosok paling identik dengan SID. Dalam beberapa kesempatan diskusi tentang SID yang saya ikuti, Jerinx hadir mewakili SID. Jadi, kesan dia sebagai frontman memang tak terhindarkan.

Lewat status di Facebook ataupun twit personalnya, Jerinx paling sering mengangkat isu yang bagi banyak orang mungkin kontroversial. Misalnya, radikalisme, kelompok gay dan lesbian, dan semacamnya. Jerinx terlihat paling keras kalau ngomong. Sayang, saya tak punya cukup waktu untuk ngobrol bersamanya secara personal kecuali ketika bersama teman-temannya.

Namun, selama beberapa hari melakukan reportase tentang SID, saya menangkap hal totally different dari sosok paling gahar dan sangar di SID ini.

Hal yang membuat saya salut pada Jerinx adalah kendaraannya. Dia masih naik motor butut Supra Vit dengan nomor polisi yang sudah memutih. Motornya juga agak dekil. Motor yang sama saya lihat dipakai Jerinx saat kami bertemu di Hard Rock Radio.

Di balik nama besarnya sebagai frontman SID, band dengan fans mencapai 1,8 juta orang plus image tentang anak band yang bagi banyak orang adalah bad boy, penampilan Jerinx di luar panggung biasa saja. Dia lebih mirip tukang ojek daripada frontman band sejuta umat. Hehe..

Kamis pekan lalu, kami berencana memotret dia pas main surfing. Tapi, karena dia ada acara di Ubud, maka kami mengikutinya ke sana begitu selesai berkumpul di kantor manajemen SID.

Dia mau menunggu kami untuk berangkat bersama. Saya merasakan kehangatan dari Jerinx sebagai teman, atau setidaknya tuan rumah pada tamunya. Dia rendah hati sekali.. Sepanjang perjalanan menuju Ubud, Jerinx beberapa kali melambaikan tangan menjawab salam dari orang yang melihatnya.

Di luar urusan musik, Jerinx juga mengelola clothing sendiri dengan label Rumble. Toko ini berkantor pusat di Kuta. Kini dia membuka cabang di Ubud persinya samping pintu gerbang Museum Antonio Blanco di dekat jembatan Tukad Campuhan. Kamis pekan lalu Jerinx ke sana untuk melihat upacara adat (melaspas) toko bercat hitam dan merah tersebut.

Karena sudah sore dan capek setelah motret seharian, saya tak banyak bertanya pada Jerinx yang juga sibuk memeriksa persiapan pembukaan toko. Sore itu toko baru tersebut masih belum berisi apa pun.

Jerinx pernah jadi vegetarian antara 1997-2007. “Tidak tega saja lihat binatang disembelih,” katanya. Tapi, kini Jerinx sudah makan daging lagi. “Tidak kuat juga kalau harus selalu menghindari daging, terutama saat konser,” katanya.

Toh, Jerinx masih menghindari makan daging dari hewan berkaki empat, seperti kambing, babi, dan sapi. Pantangan semacam ini biasanya dilakukan oleh pemimpin agama Hindu di Bali, seperti pemangku dan pedanda. Tapi, Jerinx mengaku mengikuti pantangan ini bukan karena alasan religiusitas. Lebih karena alasan itu tadi, kasihan.

Alasan Jerinx itu kian menguatkan pendapat saya tentang SID dan para personilnya. Di balik gemerlapnya, di belakang jutaan penggemarnya para personil SID ini orang-orang yang amat bersahaja..

THE OFFICIAL MERCHANDISE ONLINE SHOP

http://www.supermanisdead.net/source/detail.php?id=165

Produk-Produk ELECTROHELL


http://www.electrohellworld.com/shopping/main.php?module=AllCatalog